Budidaya buah-buahan di Amerika Selatan ditentukan oleh beragam iklim—mulai dari dataran rendah yang hangat dan banyak hujan di Brasil hingga lembah gersang di dataran tinggi di Chili—dan fokus pada tanaman yang didorong oleh ekspor seperti anggur, alpukat, dan jeruk. Homo-Brassinolide 90%TC, pengatur pertumbuhan tanaman dengan kemurnian tinggi, mengatasi tantangan utama regional (misalnya, curah hujan yang tidak menentu mempengaruhi penyerbukan, tekanan suhu mengurangi retensi buah) sekaligus meningkatkan metrik kualitas buah inti. Di bawah ini adalah kinerja dan penggunaannya yang disesuaikan di wilayah tersebut.
1. Kinerja Inti: Pengaturan Buah, Peningkatan Hasil & Rasa
1.1 Homo-brassinolide Meningkatkan Pengaturan Buah
Cuaca yang bervariasi di Amerika Selatan (misalnya, musim dingin yang terlambat di Mendoza di Argentina, hujan lebat di Cajamarca di Peru) sering kali mengganggu penyerbukan dan menyebabkan jatuhnya bunga. Homo-Brassinolide 90% TC merangsang kelangsungan hidup serbuk sari dan memperkuat perkembangan ovarium, mengurangi (jatuhnya bunga dan buah muda) sebesar 25–35% pada tanaman utama. Misalnya, pada anggur meja Chili (Red Globe, Crimson Seedless), penerapannya pada tahap awal pembungaan akan mengurangi aborsi buah sebesar 30%, sehingga memastikan pembentukan cluster yang lebih seragam. Pada jeruk Brazil (jeruk Valencia), hal ini mengurangi dampak periode penyerbukan saat hujan, meningkatkan laju pembentukan buah sebesar 20–28%.
1.2 Meningkatkan Hasil
Dengan meningkatkan retensi buah dan mendorong pertumbuhan buah yang seragam, Homo-Brassinolide 90%TC mendorong peningkatan hasil yang signifikan. Pada alpukat Kolombia (varietas Hass)—tanaman yang sensitif terhadap cekaman kekeringan—penyemprotan pada tahap perluasan buah meningkatkan jumlah buah yang dapat dipasarkan per pohon sebesar 18–25% (mengurangi “buah sisa” yang kecil dan tidak dapat dipasarkan). Pada blueberry Uruguay, hal ini meningkatkan ukuran buah beri (sebesar 10–15%) dan mengurangi penurunan prematur, sehingga menghasilkan total panen 22–30% lebih tinggi. Kemajuan ini sangat penting bagi para petani Amerika Selatan untuk bersaing di pasar ekspor global.
1.3 Meningkatkan Rasa Buah
Konsumen dan eksportir Amerika Selatan memprioritaskan rasa—terutama kandungan gula dan tekstur—untuk tanaman seperti stroberi dan mangga. Homo-Brassinolide 90%TC mengatur akumulasi gula dan perkembangan dinding sel: pada stroberi Peru (ditanam untuk pasar AS dan Eropa), ia meningkatkan kadar Brix (gula) sebanyak 1,2–1,8 unit dan meningkatkan kekencangan daging, serta mengurangi memar selama pengiriman. Pada mangga Brazil (Tommy Atkins), ini meningkatkan kompleksitas rasa dengan menyeimbangkan gula dan keasaman, dengan buah yang diolah memiliki skor uji rasa 15–20% lebih tinggi dibandingkan buah yang tidak diolah.
2. Skenario Penggunaan Regional & Tips Penerapan
2.1 Tanaman Utama & Waktunya
Anggur (Chili, Argentina): Aplikasikan 1–2 kali—pertama pada awal pembungaan (5–10% mekar) untuk meningkatkan set, kedua pada tahap berry pea untuk mendorong perluasan. Dosis: 0,02–0,04 ppm (diencerkan dalam air).
Alpukat (Kolombia, Peru): Semprotkan sekali pada saat buah mulai terbentuk (saat diameter buah mencapai 1–2 cm) dan semprotkan lagi 4–6 minggu kemudian saat buah sedang berkembang. Dosis: 0,03–0,05 ppm.
Jeruk (Brasil, Uruguay): Gunakan pada saat mekar penuh (untuk meningkatkan hasil) dan setelah berbuah (untuk melindungi buah muda). Dosis: 0,02–0,03 ppm.
2.2 Penerapan Adaptasi Iklim
Daerah Gersang/Ketinggian Tinggi (Chili, Argentina): Campurkan Homo-Brassinolide 90%TC dengan bahan pembantu penahan kelembapan untuk memastikan penyerapan dalam kondisi kering; hindari penyemprotan pada siang hari yang terik (12–3 sore) untuk mencegah daun terbakar.
Daerah Lembab/Dataran Rendah (Brasil, Peru): Aplikasikan 1–2 hari sebelum perkiraan hujan untuk menghindari luntur; gunakan bahan stiker untuk meningkatkan daya rekat pada dedaunan basah.
3. Mengapa Ini Berhasil untuk Amerika Selatan
Kemurnian tinggi Homo-Brassinolide 90%TC (90% bahan aktif) memastikan kemanjuran yang konsisten di berbagai iklim di Amerika Selatan, tidak seperti alternatif dengan kemurnian lebih rendah yang kinerjanya tidak menentu. Teknologi ini melengkapi praktik pertanian regional—misalnya, berintegrasi dengan sistem irigasi tetes di daerah kering, dipadukan dengan pupuk organik di kebun alpukat berkelanjutan di Peru—menjadikannya alat serbaguna baik bagi eksportir skala besar maupun pertanian skala kecil.