Regulasi pertumbuhan tanaman Epi-Brassinolide 90%TC:
----Meningkatkan Hasil & Kualitas Tanaman di Asia Tenggara
Iklim tropis di Asia Tenggara (kelembaban tinggi, kehangatan sepanjang tahun, musim hujan lebat) mendukung beragam tanaman—biji-bijian (beras, jagung), buah-buahan (mangga, durian), dan sayuran (cabai, mentimun)—dengan campuran konsumsi lokal dan ekspor ke Tiongkok, Australia, dan Eropa. Zat pengatur pertumbuhan tanaman Epi-Brassinolide 90%TC—stimulan pertumbuhan tanaman yang sangat efektif—menangani tantangan regional (misalnya, banjir padi pada musim hujan, tekanan hama pada buah-buahan) sekaligus meningkatkan hasil dan kualitas. Di bawah ini adalah kinerja dan penggunaannya yang disesuaikan di wilayah tersebut.
Epi-brassinolide adalah sejenis pelindung stres tanaman, yang mempunyai efek baik pada tanaman.
1. Kinerja Tanaman Utama: Peningkatan Hasil & Kualitas
1.1 Beras & Jagung (Biji-bijian Pokok)
Beras (Thailand, Vietnam): Beras adalah makanan pokok di Asia Tenggara, namun banjir akibat musim hujan dan salinitas (wilayah pesisir) mengurangi hasil panen. Pengatur Pertumbuhan Tanaman Epi-Brassinolide 90%TC yang diaplikasikan pada tahap pembibitan (7–10 hari setelah tanam) meningkatkan toleransi terhadap banjir dengan meningkatkan regulasi etilen, sehingga mengurangi kematian bibit yang terendam sebesar 40–50%. Penyemprotan kedua pada tahap inisiasi malai meningkatkan laju pengisian gabah sebesar 20–28%, memotong gabah kosong sebesar 30–35% dan meningkatkan hasil sebesar 22–30%. Untuk beras pesisir Vietnam, hal ini juga mengurangi kerusakan akibat garam sebesar 35–40%, sehingga mendukung produksi di daerah Delta Mekong yang rawan garam.
Jagung (Filipina, Indonesia): Jagung Filipina menghadapi tekanan kekeringan (tahun El Niño) dan tekanan hama. Epi-Brassinolide 90%TC yang disemprotkan pada tahap V5 (5 daun) memperkuat dinding sel tanaman, mengurangi kerusakan akibat penggerek jagung sebesar 25–30%. Aplikasi pada tahap silking meningkatkan jumlah kernel per tongkol sebesar 15–22%, sehingga menghasilkan hasil 18–25% lebih tinggi. Jagung yang diolah memiliki kandungan minyak yang lebih tinggi (peningkatan 1,5–2,0%), sehingga lebih berharga untuk pengolahan pangan lokal (misalnya makanan ringan jagung).
1.2 Epi-brassinolide adalah pelindung stres tanaman Buah-buahan (Tanaman Bernilai Tinggi)
Mangga (Thailand, Malaysia): Mangga Thai Nam Dok Mai dan mangga Harum Manis Malaysia mengandalkan kualitas untuk ekspor. Regulator pertumbuhan tanaman Epi-Brassinolide 90%TC yang diterapkan pada awal pembungaan (5–10% mekar) meningkatkan pembentukan buah sebesar 25–30%, mengurangi jatuhnya bunga akibat hujan monsun yang lebat. Penyemprotan kedua pada tahap perluasan buah meningkatkan keseragaman ukuran (mengurangi buah kecil sebesar 35–40%) dan meningkatkan kadar gula (Brix) sebesar 1,2–1,8 unit. Mangga yang diolah juga memiliki warna kulit lebih cerah dan umur simpan lebih lama (perpanjangan 3–5 hari), sehingga mendukung pengiriman ke Australia dan Eropa.
Durian (Malaysia, Indonesia): Durian Musang King Malaysia merupakan produk ekspor yang bernilai tinggi, namun jatuhnya buah secara prematur merupakan masalah besar. Epi-Brassinolide 90%TC yang disemprotkan pada buah (diameter 3–4 cm) mengurangi penurunan sebesar 30–35%, meningkatkan jumlah buah yang dapat dipasarkan per pohon sebesar 15–20%. Hal ini juga meningkatkan tekstur daging (mengurangi daging yang “berserat” sebesar 25–30%) dan meningkatkan produksi senyawa aromatik, menjadikan durian olahan lebih populer di pasar Tiongkok.
1.3 Epi-brassinolide adalah pelindung stres tanaman, untuk digunakan pada Sayuran (Pasar Lokal & Ekspor)
Cabai (Thailand, Indonesia): Cabai rawit Thailand dan cabe rawit Indonesia menghadapi tekanan panas dan penyakit virus. Epi-Brassinolide 90%TC yang diaplikasikan saat tanam (0,02–0,03 ppm) meningkatkan toleransi panas dengan mengatur fungsi stomata, mengurangi layu daun sebesar 40–50%. Penyemprotan kedua pada tahap pembungaan meningkatkan pembentukan buah sebesar 20–28%, meningkatkan hasil sebesar 22–30%. Cabai olahan memiliki kandungan capsaicin yang lebih tinggi (peningkatan 5–8%), yang merupakan ciri utama masakan lokal dan ekspor ke pasar rempah-rempah.
Mentimun (Vietnam, Filipina): Mentimun rumah kaca Vietnam berjuang melawan tingkat buah yang rendah dan embun tepung. Epi-Brassinolide 90%TC yang disemprotkan saat berbunga (0,02–0,03 ppm) meningkatkan produksi bunga betina sebesar 25–30%, sedangkan penyemprotan kedua pada tahap perkembangan buah mengurangi tingkat keparahan embun tepung sebesar 35–40%. Mentimun yang dirawat lebih panjang (meningkat 10–15%) dan memiliki lebih sedikit noda, sehingga memiliki harga premium di pasar basah setempat.
2. Skenario Pemanfaatan Regional & Adaptasi Iklim dari pelindung stres tanaman
2.1 Waktu & Dosis Aplikasi Utama
Padi/Jagung: Padi (bibit: 0,02–0,03 ppm; inisiasi malai: 0,03–0,04 ppm); Jagung (tahap V5: 0,03–0,04 ppm; silking: 0,04–0,05 ppm); semprotkan dedaunan dan hindari membasahi biji-bijian pasca-pos.
Mangga/Durian: Mangga (berbunga awal:
Kata kunci: epi-brassinolide, zat pengatur tumbuh, pelindung stres tanaman